Saturday, September 30, 2006

Suatu hari pembicaraan tentang Forex

Pada tahun 2005, seorang teman mengenalkanku kepada dunia "forex"... dibukalah domain marketiva.com, download stream softwarenya dan hasilnya wow... bisa liat pergerakan mata uang secara real. aku terkagum-kagum karena selama ini dunia forex sepertinya dunia orang kaya, kalau tidak menyetor duit minimal 20-30 juta tidak bisa main. Belum lagi untuk sekali main kena potongan jasa securitasnya sebesar 500rb... waduh... dunianya orang kaya... Begitulah ceritanya perkenalanku dengan forex marketiva, hasil ngobrol ttg kapitali global yg ujung2 ngomong forex :)

Perasaan pertama biasa saja, tidak langsung kepingin belajar atau mencoba. Saya diamkan software tsb mendekam sampai akhirnya harus di format ulang gr2 lambat.. program ga karuan.

Satu tahun kemudian.....Pada tanggal 7 September 2006, entah ada intuisi dari mana... mungkin dari tekanan finansial kali ya... saat saya browsing internet tiba-tiba teringat akan forex marketiva, spontan saja saya langsung buka web marketiva.com dan mendownload softwarenya sekaligus mencari article tentang forex dan sebangsanya...

Saya mendapatkan hal baru ttg "forex" entah nantinya berguna atau tidak yang penting isi menarik untuk di ketahui dan di dalami... apalagi seminggu sebelumnya, saya pergi ke gramedia dan membaca buku George Soros seorang trader kontroversial yg saya lupa judulnya, dia menjelaskan tentang "komunitas terbuka" sesuatu yg berkaitan dengan dunia kapitalis dan sosialis. Dia mengatakan komunitas terbuka dinyatakan lebih baik ketimbang kapitalis dan sosialis, dan ini hal yang penting dan patut disimak....:

George Soros mengatakan "untuk mewujudkan komunitas terbuka, saya membutuhkan uang yang banyak sekali" untuk itu George Soros memilih untuk menekuni dunia trader yang pada akhirnya dapat membiayai komunitas yg dia inginkan saat ini. George Soros memanfaatkan gemilang kapitalis dengan mengekploitasi kelemahan pasar bebas dimana Bank of England pernah menikmati sebagai korban seorang George Soros.

Saya pun berpikir...
apabila saya berhasil dalam forex, pertama-tama saya tidak membutuhkan komoditi atau jasa apapun kecuali intuisi saya... apabila saya untung... yg rugi adalah dunia kapitalis bukan saya sedangkan kalau saya rugi, itu gobloknya saya..

Pada forex saya bisa menikmati
kesejajaran dengan orang didunia manapun... tidak perlu unggah ungguh dengan para bule yg kadang overacting dengan menganggap sebelah mata "orang kita", 8 tahun tinggal dibali yg pasti sudah kenyang mengalami hal spt itu. Saya menggali emosional quality pada hal ini, dan tidak menutup bahwa ada segi positif dari bule2 tsb.

Kesejajaran ini juga ada pada hal duit dan untung/rugi, walau saya tinggal di Indonesia, tetapi saya bisa mendapatkan hal yang sama spt Englishman in london. Dapatnya Sama!!! itu point sangat penting.

Pemikiran2 diatas... itulah yang membuat saya ingin menekuni dunia forex... menggapai "possibility in imposibility"

0 Comments:

Post a Comment

<< Home